(TEMA: BANGUNLAH JIWA DAN RAGANYA)

Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan salah satu aspek penting dalam implementasi kurikulum merdeka yang dilaksanakan oleh SMAN 1 Seputih Banyak sebagai sekolah penggerak. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang ketiga yang berlangsung hari Kamis tanggal 31 Maret 2022 ini mengambil tema Bangunlah Jiwa dan Raganya dengan topik Membangun Semangat Patriotisme dan Nasionalisme melalui Seni Teater dengan sub topik:

  1. Peristiwa 10 November 1945 oleh kelas X.1 (twibbon: twb.nz/projekx1)
  2. Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 oleh kelas X.2 (twibbon: twb.nz/projekx2)
  3. Peristiwa G30S/PKI Lubang Buaya oleh kelas X.3 (twibbon: twb.nz/projekx3)
  4. Peristiwa Sidang BPUPKI oleh kelas X.4 (twibbon: twb.nz/projekx4)
  5. Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 oleh kelas X.5 (twibbon: twb.nz/projekx5)
  6. Peristiwa Perang Diponegoro oleh kelas X.6 (twibbon: twb.nz/projekx6)
  7. Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 oleh kelas X.7 (twibbon: twb.nz/projekx7)
  8. Peristiwa Bandung Lautan Api 23 Maret 1946 oleh kelas X.8 (twibbon: twb.nz/projekx8)
  9. Peristiwa Perang Raden Inten II oleh kelas X.9 (twibbon: twb.nz/projekx9)

“baca juga: Program Double Track SMA Negeri 1 Seputih Banyak

Melalui pelaksanaan projek yang mengambil topik peristiwa bersejarah di Indonesia ini, peserta didik diharapkan dapat belajar menumbuhkan profil pelajar Pancasila khususnya dimensi kolaborasi/gotong royong, kreatif, dan bernalar kritis. Dengan demikian mereka mampu mengembangkan semangat patriotisme dan nasionalisme.

“Jangan ketinggalan: KOMPETISI SAINS PLUS SMANSA SEBA 2022

Adapun rangkaian pelaksanaan projek terbagi atas empat fase yaitu tahap pengenalan dimana peserta didik kelas X diarahkan untuk mengenal, memahami, serta menyelami makna dan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme dari peristiwa-peristiwa bersejarah bangsa Indonesia. Kemudian dilanjutkan pada tahap kontekstual dimana peserta didik melakukan eksplorasi literasi terkait topik peristiwa bersejarah yang mereka akan pentaskan pada tahap aksi. Selanjutnya peserta didik melakukan pemilihan peran sesuai tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa bersejarah dan berlatih memerankannya melalui seni teater pada tahap aksi.

Pelaksanaan projek selanjutnya diakhiri dengan tahap refleksi dan tindak lanjut, dimana setiap kelas mementaskan teater dengan topik yang didapatkan. Dari pemeranan tokoh-tokoh bersejarah yang dipentaskan melalui seni teater, peserta didik memperoleh pelajaran dan pengalaman yang berharga terkait bagaimana mereka mampu bekerjasama menyelesaikan sebuah projek bersama, menumbuhkan kreatifitas mereka dalam mengolah informasi yang diperoleh dan menjadikannya sebuah cerita teater. Disamping itu suatu pemikiran yang kritis terkait kenapa para tokoh-tokoh sejarah tersebut melakukan tindakan-tindakan yang diambil dari masing-masing peristiwa bersejarah yang diperankan. @admin

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *